Imam Ibnu Rajab al-Hambali rahimahullah: Istiqomah adalah meniti jalan yang lurus, yaitu agama yang lurus, dengan tanpa membelok ke kanan atau ke kiri, istiqomah mencakup melakukan semua ketaatan yang lahir dan yang batin dan meninggalkan semua perkara yang dilarang.

Allah Ta’ala berfirman:

QS: Hud:112.

فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Maka istiqomahlah (tetaplah kamu pada jalan yang benar), sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan.

Oleh: Ustadz DR Syafiq Riza Basalamah.
Penyusun: Fitra Aryasandi.

http://syafiqrizabasalamah.com/article/read/7

Ibnu Qudamah pernah ditanya, “Siapakah orang yang berbahagia itu?”

Beliau menjawab,
هو الذي إذا توقفت أنفاسه لم تتوقف حسناته

“Orang yang bahagia adalah mereka yang ketika nafasnya berhenti, kebaikannya tak turut berhenti.”

– Via tweet Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid –

? Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu berkata:

إن الإيمان أن يحب الرجلُ الرجلَ ليس بينهما نسب قريب ولا مال أعطاه إياه، لا يحبه إلا لله.

“Sesungguhnya termasuk iman adalah seseorang mencintai orang lain bukan karena ada hubungan nasab yang dekat diantara keduanya, dan bukan karena harta yang dia berikan kepadanya, dia tidak mencintainya kecuali semata-mata karena Allah saja.”

_____________________________

? As-Sunnah, karya al-Khallal, no. 1205

Telegram : ShahihFiqih
➡️ Klik bit.ly/1S3K8sW

? Instagram : ShahihFiqih
➡️ Klik Instagram.com/ShahihFiqih